slide show

Thursday, December 4, 2008

HOTEL DAN LOSMEN NAIK HARGA JELANG LEBARAN

Hotel maupun Losmen di kota-kota wisata seperti Yogyakarta atau Bali merupakan tempat yang laris dan dicari. Lalu, bagaiman dengan keberadaan hotel dan losmen di kota lainnya? Kota Bumiayu contohnya. Kota ini merupakan Kota Kecamatan yang paling ramai di wilayah Brebes Selatan. Apakah hotel dan losmen di sini laris da dicari juga? Menjelang lebaran, hotel dan losmen di Bumiayu seakan “tersenyum”. Bisa dibilang, mereka bersiap menyambut tamu lebih banyak dari biasanya dan hal itu membuat mereka menaikkan tarif.

Salah seorang pengurus hotel Famili Baru yang berlokasi di Jl. Raya Bumiayu no. 227 mengaku bahwa tahun-tahun sebelumnya, menjelang Idul Fitri, hotel ini selalu kebanjiran peminat, mengingat lokasi hotel yang berada di tepi jalan raya. Biasanya yang menginap adalah para pemudik yang transit, untuk melepas lelah meskipun hanya semalam. Belakangan ini, sudah ada jalan alternatif yang membuat Jl. Raya Bumiayu (Jl. Pang. Diponogoro) tidak macet lagi saat menjelang Idul Fitri.

Jadi, banyaknya mobil pribadi yang melewati jalan tersebut tidak sepadat dulu, karena sebagian melewati jalur alternatif. Berkurangnya jumlah mobil pribadi yang melintasi jalur utama tentu saja berpengaruh pada jumlah penginap di Hotel Famili Baru. Biar begitu, moment hari raya umat Islam ini tetap saja menambag rejeki bagi hotel ini.

Hari-hari biasa, Hotel Famili Baru mematok tarif menginap yaitu berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 150.000/hari. Menjelang lebaran, kenaikkan harga mencapai 5-20 % dari harga standar. Hotel Famili Baru menyediakan sekitar 4 jenis kamar yaitu, kamar terkecil seharga Rp. 50.000 dengan fasilitas 2 bed, toilet; kamar seharga Rp. 60.000 memiliki fasilitas yang hampir sama dengan kamar terkecil. Kamar seharga Rp. 85.000 dilengkapi televisi. Sedangkan untuk kamar VIP dihargai Rp. 150.000/hari.

Pengurus hotel mengaku saat menjelang lebaran, penginap tidak hanya para pemudik yang transit, tapi juga keluarga yang memang berniat merayakan hari raya di Bumiayu, biasanya mereka orang asli Bumiayu yang merantau. Keran mereka membawa keluarga yang cukup banyak, maka hotel pun dijadikan pilihan.

“Hari-hari biasanya hanya sales saja yang mampir, rata-rata mereka sudah langganan...” ungkap pengurus hotel. Namun, menurutnya sesekali apabila ada hajatan, ada keluarga yang sering menginapkan tamu undangannya di hotel. Tentu saja tamu yang datang dari luar kota.

Tak jauh berbeda dengan Hotel Famili Baru, Losmen Tentrem Melati yang terletak persis di belakang Pasar Induk Bumiayu juga menaikkan tarif beberapa persen dari harga biasa. Harga standar di Losmen Tentrem Melati yaitu Rp. 40.000 – Rp. 60.000. Kamar paling sederhana seharga Rp. 40.000 memiliki 2 bed, tanpa kamar mandi di dalam kamar. Sedangkan kamar 2 bed ditambah kamar mandi dipatok tarif Rp. 55.000. Kamar dengan 3 bed dan kamar mandi dihargai Rp. 60.000. Pengelola losmen, Bapak Abdul Hayyi menuturkan kenaikkan harga biasanya dimulai seminggu sebelum lebaran. “Kami hanya menaikkan harga maksimal 50 %, padahal kota-kota lain seperti Tegal dan Jakarta kenaikkan sudah mencapai 100 %,” ungkap bapak yang masih terlihat sehat meskipun sudah berumur tersebut.

by Alty 2008

No comments: